Illuminance Logger
Illuminance Logger |
Illuminance Logger tidak jarang kita sebut sebagai alat guna mengukur cahaya bila dalam ilmu photography pengukur cahaya dipakai untuk menilai pembukaan. Diberikan kecepatan film dan kecepatan rana, perangkat ini akan mengindikasikan f-stop yang akan menyerahkan sebuah pendahuluan yang netral. Light meter juga dipakai pada cinematography dan desain sains. Pada lazimnya alat ini dipakai untuk kepentingan pencahayaan supaya cahaya yang di dapatkan dapat optimum cocok dengan keperluan kualitas aplikasi.
Kalo anda perhatikan banyak sekali alat ini dipakai oleh terapan ilmu photography mungkin
sebab memang basic pencahayaan
ialah yang Utama dalam ilmu photography.
Namun Light meter juga dapat di
aplikasikan dalam bidang beda seperti
pemakaian untuk kepeluan pergudangan,
restaurant, lokasi tinggal sakit ruangan galeri, sekolah, perpustakaan
dan beda sebagainya.
Bagaimana Menggunakan Light Meter ?
Pada misal kasus bagaimana mengukur intensitas cahaya
ini akan anda ambil pada studi
permasalahan photography
Seperti anda tahu sebelumnya bahwa Light Meter ialah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah cahaya yang masuk.
dengan mencocokkan dengan ASA, aperture
dan shutter speed yang digunakan, maka Light Meter bisa menilai
cahaya yang masuk, telah “pas”,
“under” (kurang) atau “over” (lebih). Illuminance Logger
tiap kamera memiliki teknik penunjukan light meter yang berbeda-beda.
akan namun dapat dikatagorikan pada 3
golongan.
- + O –
ini ialah cara yang sangat umum menunjukan cahaya yang masuk. “+”
menunjukan jumlah cahaya yang masuk terlalu tidak sedikit (over), “O” menunjukan jumlah cahaya yang
masuk telah pas, “-” menunjukan jumlah
cahaya yang masuk tidak cukup (under).
untuk sejumlah kamera, tanda “+” diganti
dengan segitiga ke atas, dan tanda “-” diganti dengan segitiga ke bawah.
- –(-1)–O–(+1)–(+2)
untuk kamera2 yang terbit akhir2 ini, teknik penunjukan ini yang dipilih. di bawah skala
ini, terdapat titik (dot) yang bergerak2
cocok dengan arah over atau under. (+1)
dan (+2) menunjukan bahwa cahaya yang masuk over 1 stop dan 2 stop. sebaliknya,
(-1) menunjukan bahwa cahaya yang masuk under 1 stop. “-” (strip) menunjukan
lompatan 1/3 stop.
- penunjukan speed (atau aperture) yang usahakan digunakan.
untuk sejumlah kamera, terdapat yang teknik
penunjukan light meternya dengan teknik
seperti dia atas. begitu light meter diaktifkan, bakal ada lampu (atau jarum) yang menunjukan speed
(atau aperture… tergantung dari tipe kamera) yang usahakan digunakan. bilamana speed anda
lebih cepat daripada speed yang direkomendasikan, maka hasilnya
bakal under. sebaliknya, kalo speed anda lebih lambat dari pada speed yang
direkomendasikan, maka hasilnya bakal
over.
dalam proses penelusuran cahaya yang pas (eksposure tepat), anda harus tahu efek yang hendak kita ambil.
misalkan kita hendak memotret mobil yang sedang bergerak. kita
hendak membekukan mobil tersebut. maka,
speed anda patok di 500. baru setelah
tersebut kita menggali aperture yang pas dengan setting speed 500
tersebut. Pada tidak sedikit kamera
modern, proses ini bisa dihitung secara
otomatis oleh prosesor kamera dengan memilih mode “Speed Priority” atau seringkali memakai simbol “S”.
sebaliknya, andaikan kita hendak
membuat potrait orang, yang mana foreground dan background blur, maka
saya dan anda butuh mematok aperture
pada f/ 3.5. sesudah itu, baru kita
menggali speed yang diperlukan dengan setting aperture f/3.5 tersebut. Pada
tidak sedikit kamera modern, proses ini
bisa dihitung secara otomatis oleh
prosesor kamera dengan memilih mode “Aperture Priority” atau seringkali memakai simbol “A”. Illuminance Logger
Leave a Comment